Pages

Minggu, 10 April 2016

Senin, 01 Oktober 2012

MENGENAL DAN MENGUASAI DIRI SENDIRI

Keyakinan paling puncak dalam ilmu pengetahuan hanya dapat diperoleh dalam lingkup rasa “AKUNYA” manusia itu sendiri. Manusia mengenal dan mengetahui segala yang ada di dunia ini melalui panca inderanya dan segala alat yang dimilikinya, tetapi satu-satunya yang memperalat dan memanfaatkannya adalah rasa “AKUNYA” manusia itu sendiri. Karena itu manusia diajak kembali kepada titik asal, yaitu bahwa ilmu rasa “AKUNYA” manusia itu merupakan satu-satunya lingkup studi yang terutama dan utama bagi setiap pemikir untuk mempelajarinya. Coba pikirkan dengan hening dan renungkan tanya jawab sebagaimana dibawah ini : Tanya : Dari semua yang ada dalam alam semesta ini, apakah atau siapakah yang paling tua? Jawab : Tuhan Allah, karena Allah lah selalu ada sebelum dan sesudah alam semesta ini diciptakan. Tanya : Apa yang paling indah di alam semesta ini? Jawab : Alam semesta ini sendiri, karena Tuhan Allah lah yang penciptakannya. Tanya : Apa yang paling besar dan paling agung dalam alam semesta ini? Jawab : Ruang semesta, karena dapat memuat segala isi dalam semesta ini Tanya : Apa yang paling tetap dan konstan dalam alam semesta ini? Jawab : Harapan, karena harapanlah satu-satunya yang akan dimiliki manusia sesudah manusia kehilangan segala sesuatunya Tanya : Apa yang paling baik dalam alam semesta ini? Jawab : Kebajikan, karena tanpa adanya kebajikan, tidak satupun akan menjadi baik Tanya : Apa yang paling cepat lajunya dalam alam semesta ini? Jawab : Alam pikiran dan angan-angan, karena dalam waktu sedetik alam pikiran dan angan-angan bisa mencapai segala ujung semesta ini Tanya : Apa yang paling kuat dalam alam semesta ini? Jawab : Keterpaksaan, karena manusia harus mengerahkan segala kemampuan untuk dapat mengatasi dan memecahkannya Tanya : Apakah yang paling mudah dalam alam semesta ini? Jawab : Memberi nasehat Tanya : Apa yang paling sulit dan rumit dalam alam semesta ini? Jawab : MENGENAL DAN MENGUASAI DIRI SENDIRI Hal terakhir itulah yang harus tetap dihadapi manusia sejak semesta ini diciptakan sampai pada saat ini dan semasa kelak kemudian.